Jumat, 01 Maret 2019

                    GELOMBANG KEHIDUPAN- SPIRITUALITAS MATA KETIGA

GELOMBANG;
Adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide.
Selain radiasi elektromagnetik dan mungkin radiasi gravitasional yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaiutu tidak ada perpindahan secara massal.

KEHIDUPAN;
Adalah ciri yang membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penompang diri (organisme hidup) dengan objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati. Kehidupan juga menawarkan interprestasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep Tuhan atau dewa, jiwa atau kehidupan setelah kematian.

SPIRITUALITAS;
Adalah atau istilah kerohanian tidak memiliki definisi yang pasti, meskipun para ilmuawan sosial telah menetapkan spiritualitas sebagai pencarian untuk yang dikaitkan dengan "Kudus", dimana "Suci" secara luas didifinisikan sebagai sesuatu yang diatur dari umumnya dan pantas dihormati.

Penggunaan istilah spiritualitas telah berubah sepanjang zaman. Di zaman modern, spiritualitas sering dipisahkan dari agama-agama abrahamik dan berkonotasi campuran antara psikologi humanis dengan
mistik dan tradisi esoteris dan agama-agama timur yang ditujukan untuk kesejahteraan dan pengembangan pribadi. Pengertian "Pengalaman Spiritual" memainkan peran penting dalam spiritualitas modern namun memiliki asal relatif baru.

MATA KETIGA;
Merupakan mata spiritual yang terletak diantara kedua alis, bentuknya seperti mata fisik yang terbalik, memanjang dari atas ke bawah. Mata ketiga memiliki inti yang letaknya di "Kelenjar
Pineal". Sebutan istilah kelenjar pineal menciptakan aura yang gaib. Ahli filsafat, fisiologi, fisika, ilmu pengetahuan alam dan matematika Prancis yang terkenal, Rene Descartes (1596-1650) menyebutnya "Pusat dari Jiwa". Yang lain mempercayai inilah pusat yang membawa "Kode Kehidupan" dan menyampaikan berbagai pesan ke tubuh. Penelitian akademik baru-baru ini telah menemukan bahwa kelenjar pineal berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi seperti sel-sel retina mata yang membuktikan kebenaran bahwa kelenjar pineal dapat "Melihat". Kemudian, dikenal juga sebagai "Mata Ketiga". Penelitian modern pada produksi "Melatonin" oleh kelenjar pineal telah membongkar sedikit misteri kelenjar pineal.

Mata ketiga sebenarnya adalah indera keenam manusia. Indera yang letaknya diantara dua alis kita. Persis di tengah kedua mata agak ke atas maju kedepan sekitar 20 sentimeter. Mata ketiga ini bukanlah mata fisik untuk melihat benda fisik. Mata ketiga ini adalah mata rohani manusia. Siapa yang mampu memfungsikan mata ketiganya dengan baik, maka dia akan memiliki kecerdasan spiritual yang melahirkan kepekaan tinggi untuk merasakan setiap getaran atau vibrasi kegaiban. Itu sebabnya kita diminta untuk sujud khusyuk. Kenapa harus sujud ? Sujud adalah cara paling hebat untuk menghidupkan mata ketiga yaitu menghilangkan "Diri yang tidak sejati" dihadapan "Diri Yang Maha Sejati".

Fungsi mata ketiga pada diri manusia adalah agar dia mampu mengakses dan menterjemahkan petunjuk Tuhan yang maha lembut. Secara umum, petunjuk Tuhan datang pada kita macam cara;
Bisa disampaikan dalam mimpi, disampaikan oleh malaikat ataupun disampaikan dalam bentuk tanda-tanda. Ketiga hal yang supranatural dan religius ini hanya bisa ditangkap bila kita sudah mampu menghidupkan indera keenam atau mata ketiga. Mata ketiga akan menghantarkan kita percaya pada hal-hal gaib. Ini harus dimiliki oleh semua manusia agar mampu mengangkat dirinya pada kesempurnaan rohani.

Mata ketiga adalah milik manusia karena di mata ketiga ini tersimpan kebijaksanaan untuk memilih dimensi mana yang bisa dilihat dan mana yang tidak perlu dilihatnya. Inilah kebijaksanaan mata ketiga. Mata yang bisa secara otomatisnterbuka maupun tertutup. Bila dirasa sebuah fenomena itu bermanfaat untuk perkembangan rohani maka mata ketiga akan terbuka. Sebaliknya, bila sebuah fenomena itu dirasa membahayakan rohani kita maka mata ketiga akan tertutup dengan sendirinya.

                                                                                                          Wasallam,
                                                                                                          Pd. Gede 1/03/2019