Jumat, 29 Juni 2012

Gelombang Dewa Venus

Tinggalkan kepalamu dan hiduplah dengan hati !

Minggu, 08 April 2012

Ekaristie & Visum et reperrtum

Inti dari kehidupan ini adalah perubahan, terkadang orang mengatakannya dengan people change ! Itulah ungkapan secara umum untuk menggambarkan bahwa manusia itu selalu berubah-ubah. Apapun perubahan itu, selalu identik dengan "Sang waktu" ! Makanya tidak ada nilai mutlak selain dimensi universal sang waktu yang mengandung perubahan itu sendiri, serta tidak ada yang universal yang tidak bersifat Sprirituil/ ketuhanan.

Pantai Rei ! Seru orang yunani kuno untuk menyatakan sesuatu yang mengalir seperti waktu. Itulah mengapa sungai Nil di India sudah keramat sejak dulu sebagai simbol "mengalir"nya sang waktu. Agama sekalipun tak sanggup menghentikan gerak alami tersebut, tetapi kita semua berada dalam satu kesimpulan yang sama: "Yaitu kita dapat mempengaruhi arah perubahan serta memperkecil akibatnya." Kata Frans Magnis Suseno dalam buku "Moral & Kekuasaan."

Maka dikenallah pertama "alam pikir Mistis" untuk zaman bahuleah dulu, kemudian "alam pikir Ontologis" di mana manusia ingin bebas meneliti segala hal ikhwal. Tahap berikutnya adalah "alam pikir Fungsionil" yaitu manusia tidak lagi terpesona dengan mistisisme, tidak lagi dengan kepala dingin- mengambil jarak- dengan objeck penelitian ontologisnya. Namun Ia lebih bersifat menyatakan suatu "hubungan timbal balik ataupun Transformasi antara dua kutub, dunia dan manusia.

Tahapan alam pikir Fungsionil ini tidak dapat berdiri sendiri, demikian pula menurut Van Peursen melalui bukunya "Strategi Kebudayaan". Namun hubungan fungsionil ini dapat juga terjadi antar paruh waktu, yaitu antara sejak "berdirinya awal tahun" dengan masa kini. Yakni saat "Perjamuan terakhir" berawal dengan kesuyataan kita di saat ini.

                                                  HASIL OUTOPSI  PERTAMA
Waktu semata-mata hanyalah kenangan sebagai yang kemaren dalam hubungannya dengan hari ini, yang membentuk hari esok. Sementara hidup kita terdiri dari dorongan waktu yang tak berkesudahan, yang mana sebenarnya hanya dibatasi oleh didinding imajiner untuk pengertian hari lalu dan esok. Tetapi aktualita dari kesadaran itu adalah saat ini ! Sama halnya dengan perasaan bahagia, abadi, semedi, kesunyataan maupun ekstasi yang tepat dan selalu berada pada zona saat ini, Transendental, yakni keadaan dimana kita tidak lagi terbelenggu oleh trilogi aristoteles, ruang, waktu dan tempat, Tidak ada lagi dualisme waktu !

Sayangnya kondisi dalam masyarakat kita sama sekali tidak mendukung untuk 'pertemuan metafisik" tersebut, akibat dari cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi. Bahkan usaha arief & bijaksana untuk mengkritisi diri sendiri melalui berbagai drama penangkapan oleh KPKterhadap banyaknya korupsi di tingkat atas dan bawah tak menyurutkan moral para wakil kita sendiri. Di katakan oleh Van Peursen kembali; "Manusia sudah menjadi asing terhadap dirinya sendiri dan tidak dapat kembali lagi menemukan dirinya sendiri ! atau seperti di katakan Alan Lightman dalam buku "Mimpi-mimpi Einstein"; " Ini semua apa dikarenakan Sang Waktu yang hanya berputar mengulang-ulang sejarah kembali atau karena kita selalu berubah-ubah akan tetapi tetap saja jalan di tempat, sehingga mudah lupa pada sejarah gelap manusia.  Karena memang dalam dunia seperti itu mamang tidak ada hubungan sebab akibatnya !"

                                                       HASIL OUTOPSI KEDUA
Kembali kepada suatu peristiwa besar- seperti 2012 tahun yang lalu- dimana Yudas Iskariot mengawali "Sakralisme Perjamuan Terakhir" serta mengakhiri "Penghianatannya" dengan mana terpenuhinya semua "ramalan" yang keluar lewat mulut Yesus sendiri. Demikianlah " Ia " menjadi injil yang hidup.

Ada banyak tokoh Yahudi lainnya yang terkenal di dunia ini seperti; kisah Samson, Issac Newton, Charles Darwin, Einstein, Sigmund Freud, dll. Tapi tidak seorangpun yang antagonis seperti Yudas Iskariot ! Ia seolah menjadi manusia abad kini lengkap dengan segala alinasi dan galaunya. Perbuatan buruk Yudas Iskariot ini apapun alasannya sudah terkuak saat perjamuan terakhir mengambil tempat dalam sejarah relegi kita. Moment berjudul "The Last Supper" itulah yang juga mengilhami Leonardo Da Vinci dalam lukisan Fresco terkenalnya di tembok sebuah gereja tua di Italy.
Demikian dahsyatnya, makna detik-detik "Perjamuan Terakhir" itu ketika berlangsung, hingga menjadi identitas agama Katholik dalam setiap misa.Berbalut dramaturgie klasik serta alunan nada pentatonik, "Ekaristi" menjadi satu-satunya media penghubung (Mystis access) antara Jesus saat itu dengan kita di sini,sekarang.

Banyak benefit dapat lahit dari mistis acess tersebut karena bersifat multy dimensional, bahkan hal-hal yang mustahil sekalipun. Rupanya kedisiplinan menjalankan rituil suci itulah yang memungkinkan kita menggunakan kekuatan Ilahi untuk menghadapi realita sosial keseharian serta segala efek negatifnya.

Digaris depan, adalah tanggungjawab kita semua untuk terlibat perubahan-perubahan yang terjadi, ini bukan monopoli segelintir orang saja.

                                                     HASIL OUTOPSI KE TIGA
Bukan kebetulan semata, membuat moment perjamuan terakhir terpilih menjadi "Roh" dari Katholik (Dalam ucapan: Kenanglah Aku dengan merayakan peristiwa ini !)
Ada lainnya juga yang penting dalam kejadian ketika itu, seperti inilah waktu terakhir kalinya bagi Yesus berkumpul bersama muridnya di dunia ini, lalu gonjangan jiwa para muridnya serta "itulah" cikal bakal lahirnya hitungan Tahun Masehi di dunia ini hingga sekarang, selain kisah mistery "Cawan Suci".
Yesuspun mengutarakan keinginanNya, agar kita saling mengasihi sesamanya, seperti saat Ia masih hidup, kini- selalu dan sepanjang segala abad.
Diawal perjamuan terakhirNya itu, Yesus sebagai tokoh sentral ternyata tetap rendah hati, terbukti dengan membasuh kaki & tangan para murid. Meskipun proses membasuh itu mengundang perbedaan pendapat diantara mereka sendiri, bahkan ada penghianatan yang sudah Yesus ketahui sekalipun, tetap saja Ia memberi sedikit dari "Tubuh & DarahNya" kepada para murid di sana dan kita di sini.

Sebelum Yesus berpisah secara fisik dengan semua pengikutnya, Ia telah menancapkan dengan sangat yakin, proses Ekaristi Transendental ataupun saluran energi maha dahsyatNya yang berlanjut 'bak tongkat estafet hingga detik ini,agar dapat tetap berhubungan dengan siapun tanpa ada batasnya lagi.

Bahwasannya perpisah secara fisik dengan Jesus, tidak pernah kita inginkan. Hubungan sakral itu kini dapat terjalin kembali begitu saja dan kitapun dapat merasakannya dengan segenap indera kita, bahwa "Ia" sudah ada di sini, depan mata kita .Ketika semua kita berbaris untuk mengusung kesaktian dari transformasi ekaristi, kedalam tubuh & jiwa kita.

Sejak itu perjamuan terakhir selalu dikenang, menembus dinding rumah & kantor kita setiap hari, setiap minggu membangkitkan mereka yang tertidur pulas. "Karena sebelum ayam berkokok dua kali esok pagi- Engkau telah menyangkal Aku untuk yang ketiga kalinya !"


.............................................................................*.%%*.........................................................................

Minggu, 25 Maret 2012

Kekuatan pikiran untuk penyembuhan !

Tubuh Anda begitu berharga ! Tubuh merupakan sarana untuk mencapai kebangkitan. Rawatlah dengan penuh perhatian. (Sidharta Gautama)

Mengubah postur Anda sebagai hasil dari pemberian kesadaran terhadap tubuh Anda merupakan pratek yoga.
Meditasi merupakan salah satu cara yang menakjubkan untuk berhubungan dengan diri bathin Anda sendiri dan memperoleh jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan yang terdalam di alam ketaksadaran. Andai kita meluangkan waktu untuk mendengarkan diri bathin kita secara lebih sering, tak terbilang banyaknya masalah yang dapat kita atasi sendiri.Pikiran-pikiran yang kecut menciptakan darah yang kecut yang mengikis tubuh.

Bersikap senang senantiasa merupakan salah satu pencegahan yang paling hebat, yang dapat kita lakukan untuk kesehatan kita. Hippocrates mengatakan; 'Ia lebih mudah mengetahui orang macam apa yang mendapat suatu penyakit daripada jenis penyakit apa yang diderita seseorang."

Bahwasannya hasil akhir sebuah penyakit ternyata sangat berkaitan dengan apa yang berlangsung di dalam otak sang penderita , dari pada apa yang terjadi pada penyakit tersebut. Akhirnya semakin meningkat akan pengakuan yang dimainkan oleh pikiran dan perasaan dalam menimbulkan maupun melenyapkan penyakit.
Sehingga melahirkan sebuah ilmu baru " Pskoimmunologneurolog". Kekuatan dan kelemahan sistem kekebalan kita pada gilirannya sangat ditentukan oleh apa & bagaimana kita berpikir, kita rasakan, kita katakan...bahkan, sebagaimana kita lihat dan kita pilih. Semua penyakit merupakan suatu perwujudan yang didasari oleh keadaan berpikir negatif.

Apapun yang berlangsung di otak dan dalam perasaan , langsung pula tercermin pada tubuh. Negativitas pikiran tidak saja mengaduk-aduk pikiran & emosi, tetapi juga tubuh itu sendiri. Orang yang berdamai dengan diri dan lingkungannya sangat berbeda dengan mereka yang tidak berdamai. Dalam setiap kasus, penyembuhan itu adalah keputusan sadar kita untuk melepaskan amarah dan kemurungan itu sendiri, yang membebani tubuh kita.
Gunakanlah energi tubuh kita dengan benar, sebab semua pengendalian energi maupun kekuatan lainnya seperti "Chi" berasal dari kekuatan pikiran. Kita tak lain dan tak bukan adalah pikiran kita itu sendiri. Ingatlah, Kita tidak saja memiliki tubuh akan tetapi juga adalah tubuh itu sendiri.

Orang yang gemar tertawa, tidak mudah menderita gangguan pencernaan. Jika kita bersenang-senang, maka kita mengalir bersama energi kita, santai, tdk stress merasa lebih hidup. Sungguh jalan pintas terpendek yang dapat ditempuh dengan sengaja membina "rasa senang" ini dengan cara apa saja yg kita ketahui, sesering mungkin.

Tubuh tercinta ini tidak dapat membedakan mana "ancaman realita" dengan "ancaman pikiran" berupa fantasi, parno ! Tubuh kita tidak membedakan hal-hal yang subjektif dan objektif seperti mana yang merupakan ancaman serius- nyata dan ancaman bayangan, subjektif yg bersifat bayangan, pikiran ! Sebab reaksi yang ditimbulkannya sama saja...alarm tubuh telah dibunyikan... dan kini menjadi " Melawan atau Berlari !" dengan kata lain Fight or Flight.
Jadilah bijaksana dengan pemahaman bahwa mind kontrol sangat penting, dari situlah segalanya berawal dan berakhir. Sinkronkan alam kosmis Anda dengan kosmos alam nyata. Pusat kendali energi hidup kita adalah pikiran dan di balik pikiran itu adalah kekosongan. Mind management maupun mind kontrol semuanya itu hanyalah sikap pengendalian tubuh kita menjadi kembali kekosongan.... Di mana kesadaran universal dan non lokal mengalir ke satu sumber asal.



Kamis, 01 Maret 2012

Yoga adalah kesatuan

Yoga merupakan suatu ilmu tentang hidup yang seimbang, suatu jalan untuk menyadari potensi manusia seutuhnya, dengan cara-cara tradisonal yg memperluas kesadaran kita melalui olah tubuh. Tujuan esensial yoga adalah penyatuan semua lapisan hidup, seperti eksistensi lingkungan, fisik, emosi, psikologis maupun spirituil. Pada dasarnya, yoga berarti kesatuan, baik itu antara tubuh, pikiran dan jiwa. Kesatuan antara ego dan roh; kesatuan antara yang bersifat duniawi dan surgawi. Meskipun motivasi utama Anda mengikuti kelas yoga hanya untuk menurunkan berat badan atau sekedar membuat tubuh agar lebih berotot, Anda tidak dapat menolak manfaat lain yang tidak terlihat, seperti meningkatnya vitalitas tubuh (energi!) serta menurunnya tingkat stress Anda dengan drastis.Yoga merupakan sistem praktis yang bertujuan untuk membangkitkan potensi manusia. Anda tidak perlu mempercayai suatu prinsip tertentu untuk meraih manfaat yoga.

Kata "Yoga" itu sendiri berasal dari kata "Juy" dalam Bhs.Sanskerta, yang berarti "menyatukan". Kata ini berhubungan dengan kata "Yoke" dalam Bhs. Inggris (yang berarti, mengikat menjadi satu, peny).

Kembali kepada arti penyatuan.
Seperti telah diketahui bersama, bahwa tubuh manusia mengandung energi positif dan negative, di kedua kaki serta kedua tangannya. Selain bioritme elektris tadi masih ada lagi pusat-pusat ke tujuh (7) pembangkit energi dalam tubuh kita, disebut Chakra. Bila kita hendak mengacu kepada ilmu baru- Quantum, maka tubuh seorang manusia bila di padatkan hanyalah sebesar pentol korek api saja, artinya, tubuh fisik yang kita miliki dan kita ketahui selama ini ternyata terdiri dari banyak sekali celah-celah yang mampu mempengaruhi atau menembus kesadaran diri kita. Dulu Newton mengatakan bahwa atom adalah benda terkecil di dunia ini, tetapi kini sebuah atom itu saja sudah dapat dibagi tiga ! yakni neutron (-), proton (+) dan quark (netral) Dan percayalah bahwa kekuatan energi kita, yang terpancar menjadi aura pribadi itu, berada dalam dimensi quark tersebut.

Hasil dari pengaktifan tubuh melalui senam yoga, adalah meningkatnya aktifitas darah yang lancar, mempertinggi metabolisme hingga kesehatan selalu terpancar atau selaras dengan energi vital/chakra melalui aura diri kita sendiri. Tubuh kita adalah fondasi rumah kita, harus kuat dan niat bila tidak hanya akan meleahkan saja. Fondasi itu harus anti retak, anti angin dan hujan, kuat terhadap segala kondisi, yang menghasilkan ketenangan & kepercayaan terhadap diri sendiri.  

Bersatulah para penggemar yoga di Malang Raya ini, sebab udara dan air yang dimiliki kota ini amat sempurna bagi kita semua untuk berlatih yoga. Banyak tempat terbuka yang dapat dijadikan anjang latihan bersama. Mari kita galang kebersamaan dalam kesatuan yogi se Malang raya...